Nama Sarana Transportasi dalam Bahasa Aceh

Nama Sarana Transportasi dalam Bahasa Aceh

NAMA SARANA TRANSPORTASI DALAM BAHASA ACEH

Oleh Hamdani, S.Pd.

1. Moto : Mobil/Bus dll
2. Honda : Sepeda motor/kereta
3. Itangen/Geulitan angen/Gari : Sepeda
4. Kapai ie : Kapal Laut
5. Kapai teureubang : Pesawat terbang
6. Peuraho : Perahu layar
7. Jaloe : Perahu dayung
8. Rakeet : Rakit
9. Becak dayong : Becak dayung
10. Geulitan apui : Kereta api


(Hamdani, S.Pd adalah peneliti Bahasa Aceh)

Dialek Bahasa Aceh

DIALEK BAHASA ACEH


Oleh Hamdani, S.Pd.
Guru SMAN 1 Lhokseumawe

Ragam Daerah atau Ragam Dialek
Ragam patokan daerah, lazim dikenal dengan dialek/logat. Ragam ini digunakan sekelompok masyarakat dari suatu wilayah atau daerah tertentu (Yamilah dan Samsoerizal, 1994:10). Misalnya dalam berbahasa Indonesia dikenal dialek Medan, Jawa, Sunda, dan Aceh. Demikian juga dalam berbahasa Aceh dikenal beberapa dialek sebagai berikut :

1. Dialek Aceh Tamiang
Dialek ini digunakan oleh masyarakat yang berdomisili di kawasan Aceh Tamiang. Khususnya bagi penduduk yang menggunakan bahasa Aceh, karena masyarakat Aceh Tamiang memiliki corak bahasa etnis tersendiri yang bernama bahasa Tamiang. Dialek bahasa Aceh di wilayah Tamiang sangat dipengaruhi oleh bahasa Tamiang.

2. Dialek Langsa
Dialek ini biasanya dapat didengar pemakaiannya di kawasan kota Langsa.

3. Dialek Idi dan Perlak
Dialek ini secara umum dapat ditemukan pemakainnya di kawasan Aceh Timur.

4. Dialek Pasai/Pasee
Dialek ini terdapat di wilayah Aceh Utara. Sebelah timur digunakan oleh masyarakat yang berbatasan dengan Panton Labu sampai berbatasan dengan Lhokseumawe di sebelah barat.

5. Dialek Lhokseumawe
Dialek ini digunakan oleh masyarakat Lhokseumawe dan para pendatang yang berdomisili di kota Lhokseumawe. Bahasa Aceh dialek Lhokseumawe lebih halus dan lembut. Biasanya digunakan oleh pemakai bahasa Aceh yang berdomisili mulai kota Lhokseumawe sebelah timur sampai dengan berbatasan Krueng Geukuh sebelah barat.

6. Dialek Peusangan
Dialek ini secara umum digunakan oleh masyarakat Matang Glumpang Dua dan masyarakat yang berdomisili di kabupaten Bireuen.

7. Dialek Pidie
Dialek ini dominan terdapat di kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

8. Dialek Aceh Rayeuk
Dialek ini umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di kawasan Aceh Besar dan Banda Aceh.

9. Dialek Meulaboh
Dialek ini terdapat di wilayah Aceh Barat dan Aceh Barat Daya (Abdya).

10. Dialek Aneuk Jamee
Dialek ini lebih dominan digunakan oleh penduduk yang mendiami Aceh Selatan. Dialek bahasa Aceh Aneuk Jamee sangat dipengaruhi oleh bahasa Jamee yang mirip dengan bahasa Minangkabau di Sumatera Barat.


Ragam DialeK Bahasa Aceh

1. Dialek Idi, Perlak (Aceh Timur), Aceh Rayeuk (Aceh Besar dan Banda Aceh), Meulaboh (Aceh Barat dan Abdaya), dan Aneuk Jamee (Aceh Selatan) dalam pelafalan dan pengucapan bunyi huruf (r) menggunakan (r) halus atau pepet. Sementara pengucapan bunyi huruf lainnya sama dengan dialek bahasa Aceh daerah lain. Hanya terdapat perbedaan yang mencolok dari segi intonasi dan pola kalimat.
Namun, perlu diketahui bahwa ragam dialek Aceh Rayeuk sangat tampak perbedaannya dengan dialek bahasa Aceh daerah lain. Terutama sekali pada pengucapan bunyi (e), (o), (r), dan pengucapan konsonan ganda (ts), contoh: (seulasa) diucapkan (tseulatsa), dan (baroe sa) diucapkan (baroe tsa).
Sedangkan dialek Idi, Perlak, Meulaboh, dan Aneuk Jamee lebih dominan terdapat perbedaan pada pengucapan huruf (r) dan pola kalimat, jika dibandingkan dengan dialek daerah lainnya.

2. Dialek pasai/Pasee terdengar lebih terasa dan sangat kental. Jika dalam dialek Peusangan menggunakan kata (lon), maka dialek Pasee adalah (long). Jika dalam dialek Peusangan dan Pidie mengucapkan kata (peu), maka dialek Pasee adalah (pue).

3. Dialek Lhokseumawe lebih lembut dalam pengucapan bunyi-bunyi bahasa dibandingkan dengan dialek lainnya.

4. Dialek Langsa dan Aceh Tamiang hampir mirip.

Demikianlah beberapa ragam dialek yang terdapat dalam bahasa Aceh yang penulis paparkan dalam tulisan ini. Berhubung sangat terbatasnya referensi. Untuk memahami lebih jelas mengenai perpedaan antar dialek dalam bahasa Aceh kiranya perlu untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang ragam dialek dalam bahasa Aceh. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca.

Nama Jenis Makanan dalam Bahasa Aceh

NAMA JENIS MAKANAN DALAM BAHASA ACEH

Oleh Hamdani, S.Pd.

a. Nama Makanan Pokok dan Lauk-Pauk

Breuh : Beras
Bu : Nasi putih
Bu leukat : Nasi ketan
Eungkot : Ikan
Gulee : Sayur
Sira : Garam
Saka : Gula Pasir
Asam boh limeng : Asam sunti
Bawang : Bawang
Camplie : Cabai/cabe



b. Nama Makanan Tradisional dan kue-kue

Dodoi : Dodol Aceh
Bu Bajek : Wajek
Pulot : Pulut
Tapee : Tapai
Pliek : Patarana
Eungkhui : Sagu (beureune) atau tepung yang dikukus dicampur dengan kelapa
Cagruk : Kolak atau bubur
Bada : Pisang Goreng
Apam dan Tumpoe : Makanan yang biasanya dibuat untuk dihidangkan pada acara peusijuek (tepung tawar).
Keukarah, Nyap dan Marekee : Makanan khas hari lebaran.
Timphan : Makanan yang terbuat dari tepung ketan bercampur pisang dan di dalamnya berisikan parutan kelapa bercampur telur serta dibalut dengan daun pisang.
Pa’pa’ : Sama dengan Timphan cuma bahan bakunya dari beras murni bukan dari tepung.
Keukarah : Makanan yang rasanya sangat manis terbuat dari adonan tepung ketan.
Halua dan Meuseukat : Sukar untuk dijelaskan, bahan-bahan makanan ini hanya diketahui benar oleh pembuat kue tersebut.
Leumang : Lemang (Makanan dari ketan dibumbui santan yang dimasukan dalam bambu, lalu dibakar. Setelah masak diberikan selai).

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Popular Posts