TEUNGKU PANG HUSEN
PAHLAWAN DARI TANAH ACEH
Guru Bahasa Indonesia MAN Lhokseumawe dan Peneliti Sejarah Aceh
PANG HUSEN PAHLAWAN DARI TANAH ACEH- Teungku Pang Husen adalah sosok pahlawan yang gagah berani dari tanah Aceh telah
mempertaruhkan jiwa raganya demi negara Indonesia. Para ahli sejarah memperkirakan Pang Husen lahir sekitar tahun 1858 M. Salah seorang pahlawan termasyhur dari Serambi Mekkah, Aceh. Namun sayang, pejuang
yang layak disebut sebagai pahlawan nasional ini sering luput dari
catatan sejarawan. Hanya sedikit data yang penulis peroleh mengenai
referensi kisah Pang Husen seorang pejuang Aceh dengan gagah berani
berperang mengusir penjajah Belanda dari tanah Aceh dan Indonesia.
Beberapa data yang penulis temukan mengenai pahlawan sejati Pang Husen
antara lain adalah sebuah cerita mengharukan dari seorang janda Veteran
Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. Nenek Hj. Anduwah binti Tgk. Ishak
(80 tahun) isteri seorang pejuang kemerdekaan bernama Tgk. Budiman Musa bin Muhammad
Said mengisahkan bahwa Pang Husen bersama pasukannya gugur di medan
perang ketika melawan Belanda yang waktu itu menjajah tanah Aceh.
Pang Husen dengan tersisa sekitar tujuh pasukan pantang mundur walau
tubuh berkalang tanah demi anak cucunya.
Itulah sosok Pang Husen
pahlawan sejati yang telah bertempur sampai titik darah terakhir, syahid pada tahun 1894
M dan dikebumikan di salah satu pekuburan umum di desa Paya Bili, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara,
Provinsi Aceh. Tidak banyak peneliti dan sejarawan yang tahu bahwa di
areal kuburan umum tersebut terdapat salah satu makam Pang
Husen pahlawan sejati dari tanah Aceh.
“Pang Husen adalah pahlawan yang telah syahid
saat bertempur mengusir Belanda dari tanah Aceh, kuburannya ada di
kampung kita”, demikian kira-kira sepenggal kisah Nenek Hj. Anduwah
saksi sejarah masuknya penjajah Belanda ke Aceh yang kemudian disusul
penjajah Jepang. Nenek Hj. Anduwah mengenang masa kecilnya yang suram
kala Belanda menjajah Aceh. Dalam bahasa Aceh yang kental Nenek Hj.
Anduwah berkisah tentang kekejaman penjajahan Belanda dan Jepang,
kemudian penulis terjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Sejauh ini penulis mencari dari berbagai buku sejarah, belum satupun
penulis temukan data-data kongkrit yang tercatat mengenai Pang Husen.
Jika dipahami dan dimaknai dari namanya, Pang Husen memiliki kemiripan
dengan nama suami Cut Nyak Meutia yaitu Pang Nanggroe sepeninggalan dari
almarhum suami sebelumnya Teungku Chik Di Tunong. Ataukah nama “Pang”
merupakan gelar atau pangkat yang disandang patriot ini ? Pang Nanggroe
dan Pang Husen jika disandingkan sepertinya tidak asing bagi rakyat
Aceh, dua-duanya sebagai pahlawan sejati. Namun tidak ada data kongkrit
yang penulis temukan dalam buku sejarah yang mencatat sejarah ini.
Itulah sepenggal kisah leluhur kita yang penulis catat untuk menambah
ragam sejarah yang dapat menginspirasi anak cucu kita. Betapa gagah
beraninya para nenek moyang kita berjuang dengan semangat membara demi agama Islam dan tanah air Indonesia. Kita memohon doa kepada
Allah agar menempatkan Pang Husen di surga sebagai pahlawan
bangsa dan menempatkan arwahnya di tempat yang mulia.
0 Response to "Pahlawan Aceh Teungku Pang Husen"
Posting Komentar