BIOGRAFI SINGKAT ABU PALOH GADENG DALAM INMEMORIAM
Oleh Hamdani Mulya (Guru SMAN 1 Lhokseumawe)
“Ulama adalah Pewaris Para Nabi” (HR. At-Tirmidzi Dari Abu Ad-Darda Radhiallahu ‘Anhu)
Abu Paloh Gadeng bernama lengkap Tgk. H.
Mustafa Ahmad. Almarhum (Alm) merupakan sosok ulama kharismatik Aceh yang
cerdas dan berwibawa. Abu Paloh Gadeng lahir di Gampong Uteun Bunta, Peusangan,
Bireuen, 27 Desember 1949. Wafat di sebuah rumah sakit di Banda Aceh saat sedang
perawatan 16 Desember 2020 pada usia 70 tahun.
Tgk. Mustafa menimba
ilmu pengetahuan agama Islam selama 22 tahun di dayah (Pesantren) yang
dipimpin ulama besar Tgk H. Muhammad Amin atau akrab disapa Abu Tumin
Blang Bladeh, Kabupaten Bireuen.
Abu Tumin sendiri seorang ulama
kharismatik yang sangat terkenal dan telah banyak mencetak santrinya menjadi
ulama besar seperti Abu Paloh Gadeng.
Abu Paloh Gadeng
juga merupakan lulusan Pendidikan Guru Agama
Muhammadiyah Bireuen. Semasa hidupnya juga menjadi Pengurus Majelis
Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara. Selain
MPU, beliau juga pernah menjabat Ketua
Persatuan Tarbiyah Islam (Perti) Aceh sejak 15 tahun lalu.
Abu Paloh Gadeng merupakan seorang ulama kharismatik yang sangat lembut dalam berdakwah. Namun tegas dalam melawan arus pengaruh budaya asing. Seorang ulama tempat berlabuhnya hati rakyat tempat meminta nasehat dan petuah-petuah. Ulama ahli tauhid dan fikih. Sosok yang dikagumi oleh rakyat dan muridnya. Ulama yang termasyhur di seluruh penjuru Aceh.
Dalam perjalanan karier semasa hidupnya, Alm Tgk H. Mustafa H.Ahmad (Abu Paloh Gadeng) Mendirikan Dayah Madituddiniah Darul Huda pada Tahun 1987 saat usia beliau 39 Tahun.
Abu
Mustafa Ahmad diminta oleh Tokoh Masyarakat Paloh Gadeng, salah satunya alm Tgk
H. Ramli Yusuf (H.Ramli Sp.4) semasa Keuchik Yusuf Syam. Permintaan
disampaikan kepada Abu Tumin tersebut dikabulkan dengan memberikan beberapa
pilihan Teungku dan yang dipilih adalah Abu Mustafa Ahmad ketika itu.
Dayah Abu Paloh Gadeng saat ini memiliki
seribuan santri putra dan putri. Dayah yang telah mencetak ratusan kader ulama
ini, memiliki asrama putra dan putri.
Selanjutnya
menetaplah Abu di Paloh Gadeng pada Tahun 1987 yang waktu itu beliau masih
belum berkeluarga. Disana pula Abu mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi
Ummi Hj. Safiatuddin Abdul Wahab dan dikarunia 8 putra dan putri. Masing -
Masing Tgk H. Zunuwanis (31) tahun, Ummi Rahmah (30) tahun, Marhamah (28)
tahun, Tgk Muhammad Nazir (27) tahun, Tgk Baidarus (24) tahun, Ummi Wardah (21)
tahun, Tgk Ihsan Maulana (17) tahun, dan Maisarah (16) tahun.
Abu Paloh Gadeng sudah
memiliki menantu yang juga berlatar pendidikan pesantren berikut ini:
1. Tgk.
Bukhari H. Abdul Manaf (Suami Ummi Rahmah).
2. Tgk.
Husnon Saleh (Suami Ummi Marhamah).
3. Tgk.
Ridwan Ilyas (Suami Ummi Wardah).
Pesan
- pesan Abu Menjelang Wafatnya:
"Wahai Anakku semua, bèek Pakèe
Pakee beugot goet sabe (wahai anakku jangan bermusuhan, baik-baik selalu).
"Beut dan semeubeut beusunggoh -
sunggoh (mengaji dan mengajar ngaji dengan sungguh - sungguh)".
"Qadhakan Shalat ayah selama
tertinggal di waktu sakit ayah".
"Maqamkan Aku diantara rumah kakak dan marhamah".
(Sumber:
Tgk H. Zunuwanis putra sulung Abu Paloh Gadeng, Marzuki H. Ahmad Cut, dan
modusaceh)
0 Response to "BIOGRAFI SINGKAT ABU PALOH GADENG DALAM INMEMORIAM"
Posting Komentar